Growskill – Apa saja contoh kerja freelance yang bisa dikerjakan dari rumah? Salah satu jawaban yang paling diminati adalah menjadi seorang website developer.
Nah, untuk menjadi seorang pengembang situs, selain menempuh pendidikan formal, kamu juga bisa ikut website developer bootcamp untuk mengasah basic skill. Sebelum semakin pusing, yuk simak dulu penjelasan terkait website developer bootcamp di bawah ini!
Apa itu Bootcamp Web Developer?
Bootcamp sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan program pelatihan intensif berbagai bidang dalam waktu singkat. Kurikulum yang dirancang dalam bootcamp untuk mengajarkan keterampilan khusus atau mempersiapkan kamu untuk karier tertentu.
Oleh karena itu, bootcamp web developer adalah program pelatihan intensif yang didesain untuk mengajar keterampilan pengembangan website dalam waktu singkat. Biasanya, bootcamp ini berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan serta menawarkan kurikulum yang padat dan terfokus.
Bootcamp biasanya disertai beberapa sesi praktek yang bertujuan membangun portofolio yang kuat dan meningkatkan kesiapan kerja dalam industri teknologi yang sangat kompetitif. Materi pelatihannya pun mencakup berbagai aspek pengembangan website, seperti pemrograman front-end dan back-end, penggunaan framework dan alat modern, serta prinsip dasar desain web.
Apa yang Dipelajari Pada Saat Website Developer Bootcamp?
Saat ikut website developer bootcamp, kamu akan belajar bermacam-macam keterampilan dan konsep yang relevan dengan pengembangan situs web. Berikut ini adalah gambaran materi yang akan kamu pelajari saat ikut bootcamp.
Pemrograman Front-End
Sederhananya, pada materi ini, kamu akan belajar mendesain apa yang akan pengunjung lihat saat kali membuka situs. Kamu akan merancang tampilan dan interaksi dengan pengunjung situs. Untuk itu kamu perlu mempelajari bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript untuk merancang tampilan dan interaksi pengguna di bagian depan situs web.
HTML
Merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat konten-konten di situs web. Dengan HTML, kamu bisa menentukan bagian mana yang akan menjadi judul, paragraf, gambar, atau navigasi di halaman web. Namun, HTML tidak bisa bekerja sendiri, ia membutuhkan CSS, yang disebut Cascading Style Sheets.
CSS
Cascading Style Sheets diciptakan untuk melengkapi HTML di mana perannya adalah memperindah tampilan situs. Mulai dari menentukan posisi elemen, memberi warna, menyesuaikan tampilan dengan ukuran layar, dan sebagainya.
JavaScript
Merupakan bahasa pemrograman penting yang digunakan untuk membuat halaman situs menjadi lebih interaktif. Sederhananya, JavaScript membuat website dapat memberikan konten baru kepada pengguna tanpa perlu memuat ulang halaman yang sedang mereka lihat seperti fitur infinite scroll dan drag and drop.
Pemrograman Back-End
Seperti namanya, kamu akan mengembangkan website dari sisi belakang dalam artian membangun logika dan bagaimana suatu website bisa berfungsi. Mulai dari pemrosesan formulir, manajemen database, dan otentikasi pengguna. Di sini kamu akan mempelajari bahasa pemrograman seperti Python, Ruby, PHP, atau JavaScript (dengan Node.js).
PHP
Merupakan teknologi yang banyak digunakan web developer untuk membangun bagian belakang (back-end) suatu situs. Selain materi dalam kelas bootcamp, jangan lupa untuk mengasah kemampuanmu dari sumber lain seperti buku, video, dan juga komunitas online.
Python
Python adalah bahasa pemrograman serbaguna yang artinya bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Banyak yang mengatakan bahwa bahasa pemrograman yang satu ini cukup mudah dipelajari dan dipahami. Kamu bisa menggunakan Python sendiri atau dengan menggunakan kerangka kerja (framework) khusus untuk web.
Node.js
Merupakan teknologi back-end yang dapat dikatakan baru dan dapat mempermudah kerja seorang website developer. Sebelumnya, JavaScript hanya bisa digunakan di bagian depan (frontend) situs web, akan tetapi seja adanya Node.js, banyak pengembang web yang juga membuat bagian belakang situs web dengan menggunakan JavaScript.
SQL
Sederhananya, Structured Query Language merupakan cara yang sangat populer untuk menyimpan data. Data disimpan dalam bentuk tabel dan kolom, di mana SQL memiliki bahasa khusus untuk membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data dari database tersebut.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Menghitung Gaji Freelance di Indonesia Tahun 2024?
10 Kerja Freelance dari Rumah untuk Kamu yang Ingin Menambah Penghasilan
Framework dan Tools
Dalam program website developer bootcamp kamu akan diperkenalkan dengan berbagai framework dan alat yang populer dalam pengembangan web. Untuk front-end kamu akan belajar React.js, Angular, Vue.js, sedangkan untuk back-end kamu akan belajar Express.js, Django, atau Ruby on Rails.
Desain Responsif
Tentunya kamu pernah membuka suatu situs yang sama dengan menggunakan dua gawai yang berbeda. Misal membuka website growskill.id dengan menggunakan laptop akan memiliki tampilan yang berbeda dibanding membuka lewat layar handphone. Nah, hal ini juga menjadi tugas seorang website developer yang harus membuat desain situs yang responsif. Kamu akan mempelajari tentang desain responsif dalam program website developer bootcamp.
Manajemen Proyek
Seorang website developer menjadi contoh kerja yang dapat dilakukan dari mana saja sekaligus kapan saja. Kamu juga dibebaskan memilih klien dan mematok biaya jasa pengembangan situs. Untuk itu, sangat penting untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar manajemen proyek untuk mengelola waktu dan sumber daya dengan efisien selama pengembangan situs web.
Keamanan Web
Seorang website developer juga bertanggung jawab atas keamanan suatu situs. Sebab selain menyimpan data suatu perusahaan, situs juga menyimpan data pribadi para pengunjung yang sudah melakukan subscription. Maka dari itu kamu juga akan belajar konsep-konsep keamanan web, termasuk perlindungan terhadap serangan seperti serangan XSS (Cross-Site Scripting) dan SQL Injection.
Pengoptimalan Kinerja, Pengujian dan Debugging
Situs yang sudah jadi dan berfungsi tidak didiamkan begitu saja. Sebagai website developer kamu juga bertugas untuk mengoptimalkan kinerja situs web. Oleh karena itu biasanya program bootcamp juga akan menjelaskan teknik caching, kompresi file, dan optimasi gambar agar situs tetap berjalan maksimal. Kamu juga akan diajarkan cara menguji dan men-debug situs web mereka untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan tanpa bug.
Pembangunan Portofolio untuk Kesiapan Karier
Bootcamp juga sering kali menyediakan waktu bagi kamu untuk membangun proyek-proyek praktis yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio. Portofolio ini akan membantu menjelaskan kemampuan dan keterampilanmu kepada calon pengusaha atau perekrut.
Di samping itu, program bootcamp juga menawarkan sesi-sesi kesiapan kerja. Mulai dari pembuatan CV, latihan wawancara, dan saran tentang pencarian pekerjaan dalam industri pengembangan web.
Nah itu dia penjelasan singkat tentang karier sebagai pengembang situs. Memang sebaiknya kamu ikut program website developer bootcamp untuk memperkaya keterampilan dasar sekaligus mengembangkan wawasan di bidang pengembangan situs.